TIK dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu ataupun usaha yang dapat membantu dan memudahkan manusia dalam menyalurkan informasi secara cepat dan efektif.
Dalam kaitannya dengan literasi digital, Paul Gilster pertama kali mengemukakan istilah literasi digital (digital literacy) di bukunya yang berjudul sama (Gilster, 1997 dalam Riel, et. al. 2012: 3). Ia mengemukakan literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi dan informasi dari piranti digital secara efektif dan efisien dalam berbagai konteks seperti akademik, karir dan kehidupan sehari-hari (Riel, et. al. 2012: 3).
Berdasarkan tunjauan diatas, bahwa literasi digital menjadi penting untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan sebagai bekal dalam mewujudkan bangsa ini menjadi bangsa yang cerdas dalam menerima dan mengolah teknologi.
Teknologi informasi dan komunikasi dapat dikatakan juga sebagai digital yang dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja.Teknologi komunikasi terus mengalami kemajuan akan memengaruhi pola komunikasi masyarakat (Sudarwan, 2010). Hampir setiap orang yang kita jumpai saat ini pasti memiliki smartphone, namun demikian apakah smartphone tersebut telah memberikan manfaat positif lebih lagi on progress yang memberikan dampak positif dalam kehidupan kita saat ini?
Saat ini perlu kita sadari bersama bahwa teknologi digital sangat memengaruhi kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Hague (2010:2) juga mengemukakan bahwa literasi digital merupakan kemampuan untuk membuat dan berbagi dalam mode dan bentuk yang berbeda; untuk membuat, berkolaborasi, dan berkomunikasi lebih efektif, serta untuk memahami bagaimana dan kapan menggunakan teknologi digital yang baik untuk mendukung proses tersebut.
Hal inilah yang kita kupas bersama dalam Workshop Pembelajaran Digital Yayasan Karya Sang Timur yang digelar di SDK Sang Timur Pasuruan.
Yayasan Karya Sang Timur yang telah mendukung melalui pengadaan sarana utama sangat menekankan bahwa paradigma berpikir sebagai landasan penguatan literasi haruslah diimbangi dengan berbagai softskill. Sehingga, pembelajaran menjadi lebih menarik dan proses pembelajaran menjadi bermakna.
Salam Literasi
Komentar
Posting Komentar