Monas atau yang familiar dengan monumen nasional merupakan bangunan yang menjulang tinggi dan puncaknya dilapisi emas, bangunan yang berada di Jakarta ini memang menjadi salah satu tujuan para wisatawan yang berada di ibu kota tercinta.
Dan kita sebagai warga negara yang baik tentunya tak ingin ketinggalan untuk bisa melihat secara langsung dan menikmati pemandangan di sana.
Sebenarnya saya sudah 2 kali ke monas, dan salah satu momen yang sangat berkesan adalah ketika saya ke sana bersama keluarga besar saya. Dan sekarang moment itu terulang kembali bersama keluaga besar Yayasan Karya Sang Timur.
Malam itu Sr. Sylvia PIJ mengajak kami semua keliling ibu kota dan menikmati suasana malam di bawah lighting Monas.
Di sana kami muter-muter mulai dari Kantor kementrian BUMN yang tidak jauh dari Monas, Bundaran HI, Gedung Departemen Perpustakaan Nasional yang menjulang tinggi.
Kemudian kami melanjutkan rute berikutnya yaitu ke arah Istana Negara, Kantor Walikota Jakarta.
Keberadaan Masjid Istiqlal yang tidak jauh dari Istana Negara menjadi incaran kami pada track berikutnya.
Tentu saja mengarah pada bidikan vital dengan poin utama yaitu keindahan gaya gothic bangunan Gereja Kathedral Indonesia yang full artistik, indah dan megah sekali.
Kami menggunakan mobil Elf - Long milik Sang Timur Tomang dengan lambang kebesaran Panji Sang Timur yang dinaiki oleh 15 orang.
Boleh dibilang ini satu cerita pengalaman paling konyol ketika hendak bepergian di jaman android. Maklum, Hp penulis kehabisan baterai & quota paket internet sehingga sedikit menyebalkan karena tidak bisa mengabadikan moment dimana setiap tempat kami kunjungi.
Cukup 30 menit kami sudah sampai di depan gerbang pintu masuk ke monas, kalau tidak salah masuknya gratis tanpa tiket (bener gak yah, rada lupa hehee). Tujuan utama kami adalah di bawah bangunan monumen yang megah itu, wah ternyata komplek monas luas banget dan tampilannya bagus.
Malam itu banyak wisatawan yang berada di monas, karena selain hari libur, di sana juga bertepatan dengan peringatan hari buruh dimana pasca buruh demo sehingga sepanjang alteleri monas terdapat begitu banyak sampah. Hal ini sangat disayangkan, apalagi di ibu kota ternyata kesadaran dalam mewujudkan keindahan lingkungan dan peradaban wiyata masih sangat rendah.
Menjadi tugas berat bagi pemerintah Kota DKI Jakarta untuk terus berbenah dalam menjadikan dan memajukan kota Jakarta agar menjadi bersih dan ramah lingkungan. Mungkin juga peningkatan afektif SDM warga ibu kota Jakarta agar mereka merasa memiliki dan sadar diri dimana mereka harus mengedepankan etika berlingkungan yang baik sebagai cermin kota lain di Bumi Pertiwi ini.
Gak kerasa hampir 2 jam di Monas dan belum melihat seluruh lingkungan di sana, yah maklum karena terbatasnya waktu dan udah pada capek gak mau jalan lagi mengingat harus istirahat karena esok sudah harus terbang 18 jam untuk sampai di Dusseldorf Jerman.
Salam literasi
Salam progressif.
Dan kita sebagai warga negara yang baik tentunya tak ingin ketinggalan untuk bisa melihat secara langsung dan menikmati pemandangan di sana.
Sebenarnya saya sudah 2 kali ke monas, dan salah satu momen yang sangat berkesan adalah ketika saya ke sana bersama keluarga besar saya. Dan sekarang moment itu terulang kembali bersama keluaga besar Yayasan Karya Sang Timur.
Malam itu Sr. Sylvia PIJ mengajak kami semua keliling ibu kota dan menikmati suasana malam di bawah lighting Monas.
Di sana kami muter-muter mulai dari Kantor kementrian BUMN yang tidak jauh dari Monas, Bundaran HI, Gedung Departemen Perpustakaan Nasional yang menjulang tinggi.
Kemudian kami melanjutkan rute berikutnya yaitu ke arah Istana Negara, Kantor Walikota Jakarta.
Keberadaan Masjid Istiqlal yang tidak jauh dari Istana Negara menjadi incaran kami pada track berikutnya.
Tentu saja mengarah pada bidikan vital dengan poin utama yaitu keindahan gaya gothic bangunan Gereja Kathedral Indonesia yang full artistik, indah dan megah sekali.
Kami menggunakan mobil Elf - Long milik Sang Timur Tomang dengan lambang kebesaran Panji Sang Timur yang dinaiki oleh 15 orang.
Boleh dibilang ini satu cerita pengalaman paling konyol ketika hendak bepergian di jaman android. Maklum, Hp penulis kehabisan baterai & quota paket internet sehingga sedikit menyebalkan karena tidak bisa mengabadikan moment dimana setiap tempat kami kunjungi.
Alvonsus |
Cukup 30 menit kami sudah sampai di depan gerbang pintu masuk ke monas, kalau tidak salah masuknya gratis tanpa tiket (bener gak yah, rada lupa hehee). Tujuan utama kami adalah di bawah bangunan monumen yang megah itu, wah ternyata komplek monas luas banget dan tampilannya bagus.
Malam itu banyak wisatawan yang berada di monas, karena selain hari libur, di sana juga bertepatan dengan peringatan hari buruh dimana pasca buruh demo sehingga sepanjang alteleri monas terdapat begitu banyak sampah. Hal ini sangat disayangkan, apalagi di ibu kota ternyata kesadaran dalam mewujudkan keindahan lingkungan dan peradaban wiyata masih sangat rendah.
Menjadi tugas berat bagi pemerintah Kota DKI Jakarta untuk terus berbenah dalam menjadikan dan memajukan kota Jakarta agar menjadi bersih dan ramah lingkungan. Mungkin juga peningkatan afektif SDM warga ibu kota Jakarta agar mereka merasa memiliki dan sadar diri dimana mereka harus mengedepankan etika berlingkungan yang baik sebagai cermin kota lain di Bumi Pertiwi ini.
Alvonsus |
Gak kerasa hampir 2 jam di Monas dan belum melihat seluruh lingkungan di sana, yah maklum karena terbatasnya waktu dan udah pada capek gak mau jalan lagi mengingat harus istirahat karena esok sudah harus terbang 18 jam untuk sampai di Dusseldorf Jerman.
Salam literasi
Salam progressif.
Buy cheap watches - titanium watch - Titanium Sports
BalasHapusCheap watches titanium blue at Titanium Sports. ecm titanium Check out our huge selection of watches titanium eyeglass frames with the best oakley titanium sunglasses quality watches and get ready to experience the most exciting titanium gravel bike